-->

AYAH, JANGAN RISIH DIIKUTI ANAK-ANAK

Umumnya, mengapa anak lebih suka bermain dengan ayah daripada ibunya??
Jawabnya, karena ayah tipe kreator artinya dalam bermain ayah punya banyak kreasi. Kalau tidak ada kuda, ayah rela badannya jadi kuda-kudaan dinaiki oleh tiga anaknya. Kalau tidak ada pohon untuk memanjat, seorang ayah rela tangannya jadi ranting dan padannya jadi pohon dipanjat oleh krucilnya. 
Ayahanak

Sangat sedih bila ada ungkapan..
"Ayah ayo temani adek main pasir.."
"Wadduh.. main aja sama ibumu..ayah sebentar lagi pergi kerja" itu jawaban ayah yang kurang "gizi".

Bila ada ayah yang enggan bermain dengan alasan capek kerja, sibuk dan tidak ada waktu hakikatnya ia tidak ingin dikenang anak-anaknya, wajar bila suatu saat ayah seperti ini tidak diingat oleh anaknya setelah mereka dewasa. Mudah mencampakkan dan tidak mau mengurus ayahnya di hari tua. Jadi, kalau anak nempel terus dengan ayahnya bahagialah wahai ayah ingatan indah anakmu tentangmu sedang terekam dengan baik.  

Lengkapnya perasaan batin seorang anak bila dia telah merasakan kedua belahan dirinya yakni kehadiran ibu dan ayahnya di dalam hidupnya. Bak kata dunia pengasuhan rumah itu adalah sekolah maka ibu sebagai gurunya sedangkan ayah sebagai kepala sekolah. Ayah bukan penjaga sekolah apalagi satpam sekolah, dan sangat bukan mesin ATM yang terus memberikan uang bila diminta. 

Sosok ayah bukanlah sekedar simbolis dalam keluarga, tapi punya power (kekuatan) besar dalam kepemimpinan dan tanggungjawabnya. Inilah yang harus dipersiapkan banyak laki-laki, bukan sekedar jadi suami tapi juga sebagai ayah. Secara psikologi seorang ayah tidak banyak bicara tapi langsung pada action (tindakan) yang diinginkan, tidak suka rewel dan curhat, lebih pada substansi daripada variabel.

Dalam persepsi umum jika seorang anak pergi dan pulang ke sekolah diantar dan dijemput oleh ayahnya, berarti keluarga itu telah kokoh karena peran-peran "langka" itu telah dimainkan dengan baik. Ibu dengan kesigapannya telah menyiapkan keperluan anak-anak selama di rumah sedangkan ayah  bertanggungjawab tatkala anak berada di luar. Ia akan memperhatikan posisi anaknya saat berada di jalan, mengawasi siapa temannya, memperkenalkan kepada lingkungan dan guru-gurunya, yang lebih penting adalah interaksi ayah dan anak selama diperjalanan menuju sekolah.
Apakah hanya diam saja hingga sampai di pagar sekolah cium tangan lalu pulang, apakah menanyakan teman-teman dan pelajaran saat menjemputnya atau mengulang hafalan, menceritakan kisah sahabat, atau memberikan nasehat.

Salah satu nasehat kepada anak yang paling efektif adalah saat perjalanan, telah dicontohkan Nabi Saw ketika menasehati Ibnu Abbas ra yang masih usia pemuda di atas unta. "Ya ghulam..ihfadzillah yahfadzka.." (wahai anak muda jagalah Allah maka Allah akan menjagamu).
Kenapa seorang ayah harus banyak interaksi kepada anak-anak..??
Sangat banyak dikisahkan dalam Al Qur'an dialog para nabi dan shalihin dan interaksi tatap muka (bukan lewat telp, chat, fb atau sarana medsos) antara ayah dan anaknya. Nabi ibrahim kepada Ismail, Nabi Ya'qub dan Nabi Yusuf, Nabi Nuh dan Kan'an anaknya meskipun durhaka pada Allah dan ayahnya sebagai nabi dan rasul, nasehat Lukman kepada anaknya dan masih banyak lagi. Semua peran pengusuhan para Nabi dan Rasul diberikan kepada Ayahnya. 

Para ayah..mari belajar jangan gengsi dan sungkan saat engkau bercengkerama bersama anak-anak. Jangan gengsi bila badanmu dijadikan kuda-kudaan oleh anak-anakmu, jangan malu main balon, main pasir bersama anak-anakmu. Walau hanya lima menit engkau bersamanya tapi mereka akan mengenangmu kelak mereka telah dewasa bahwa saat-saat bermain dengan ayah adalah suasana paling indah dalam hidupnya.

Kenangan saya di kampung bersama ayah adalah saat masih kecil berumur enam tahun kami bermain sampan dari batang pisang saat hari hujan di sawah..saya dan adik saya yang berjarak tiga tahun naik di atasnya ayah kami yang menarik sampai ke tengah sawah. Menggendong kami berdua setelah mandi di sebelah kiri dan kanan tangan ayah, mengantarkan dan menjemput saya ke sekolah SD perdana jadi anak baru di tahun 1989, lalu ayah juga mengajak jalan-jalan ke rumah kerabat yang jauh hanya dengan bersepeda.
Jika hari ini ayah telah tiada maka saya punya rasa balas budi tentunya, dengan mengirimkan doa, sedekah atas namanya dan menyambung silaturahim teman-temannya. 
Harapan yang paling kuat adalah kelak Allah balas jasa ayah kepada anaknya dan bakti anak kepada ayahnya dengan surga yang tak terbatas nikmat-Nya.

Para ayah.. temuilah anakmu minta maaflah bila waktumu telah habis bersama pekerjaan dan orang lain, bukan bersama mereka yang akan mengurusmu saat engkau tua renta kelak.

oleh: Setiyati (Dirut Rumah Curhat Kepulauan Meranti)

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Click to comment