-->

Tanda-Tanda Terdini ASD (Autism Spectrum Disorder) pada Setlap Tahap

Sekarang, marilah kita menelaah tanda-tanda ini dengan lebih rinci,  tanda-tanda yang akan ditunjukkan oleh bayi atau anak kecil dengan ASD pada suatu tahap perkembangan Tahap
Autis
Tahap Satu

Seorang bayi khasnya akan menghubungkan emosi dengan tindakan dan rangsangnya. Misalnya, ia melihat senyum lebar ibunya dan mendengar suara hangatnya, maka ia memalingkan kepala untuk memandangnya.
Bayi yang beresiko ASD seringkali tidak mampu membentuk hubungan yang utuh antara emosi dan rangsangnya dengan tindakan motorik.

Tanda tanda kesulitan ini muncul pada beberapa tingkatan.

Pertama,ia merasa sulit menggunakan gerakan secara sengaja untuk melakukan hal-hal seperti berpaling melihat ibunya.
Kedua, mungkin ia merasa sulit meregulasi dan mengkoordinasikan gerakan pada umumnya. Gerakannya bisa tidak memiliki pola yang teratur dan tampak acak.
Ketiga, bayi bisa sulit menyelaraskan gerakannya dengan gerakan pengasuhnya.


Tahap Dua

Pada tahap ini, bayi yang tidak dapat menghubungkan pengalaman sensorik dan emosional dengan motorik, akan tidak mampu terlibat dengan orang lain sekaya dan sepenuh bayi yang tidak mengalami masalah ini. Mungkin ia merasakan kenikmatan dan mengalami keakraban yang mendalam, tetapi sulit menunjukkan perasaan-perasaan ini dengan senyum gembira, ekspresi wajah, dan minat yang terfokus serta menyenangkan dengan pengasuhnya. Akibatnya, interaksi-interaksi seperti ini hanya sekilas dan mereka hanya sedikit berprakarsa. Pengasuhnya, yang tidak memperoleh keajaiban dari senyum dan suara-suara gembira bayi, bisa menjadi kurang termotivasi untuk terus melibatkan dan bermain dengannya. Tetapi, jika mereka bisa merasakan kegembiraan bayi secara intuitif (meskipun bayi sulit mengungkapkannya), mereka bisa terus mengajak bayi terlibat dan memelihara keakraban.

Tahap Tiga

Dialog tanpa kata yang menyenangkan biasanya kita lihat pada tahap ini melibatkan pertukaran yang cepat dari ekspresi wajah dan gerak tubuh lain, mensyaratkan bayi terus menghubungkan rangsang dengan emosi yang dihasilkan oleh rangsang itu dan kemudian menghubungkan emosi dengan respon motorik yang sesuai.  Kita ambil sebuah permainan sederhana: melihat dot ditangan ibunya, mengambilnya, memandanginya dan memberikannya kembali ketika ibu menjulurkan tangan. Bayi harus menghubungkan pemandangan dot dengan respon emosional (kenikmatan) atau minat dan kemudian menggunakan perasaan senang untuk memprakarsai respon motorik (meraih).

Disinilah kita sering melihat tanda-tanda masalah yang jelas pada anak-anak yang beresiko autisme, karena aliran timbal-balik isyarat dan gerak isyarat tubuh yang berkelanjutan terlalu sulit bagi anak-anak yang tidak memiliki hubungan antara sensorik dan motorik. Bayi yang beresiko autisme bisa menunjukkan respon dan interaksi yang sekilas, tetapi sulit memprakarsainya dan mempertahankannya.

Tahap Empat

Anak-anak beresiko ASD hampir selalu menunjukkan tanda-tanda kesulitan yang jelas pada tahap interaksi sosial dan penyelesaian masalah ini. Bahkan balita yang memiliki keterampilan reseptifyang baik, misalnya memahami kata-kata dan bahkan mengenali huruf atau angka, bisa mengalami kesulitan yang menonjol dalam mempertahankan rantai lingkaran komunikasi emosional dan sosial. Paling banyak, mereka dapat mempertahankan lima atau enam pertukaran, bukan di atas tiga puluh yang seringkali diperlukan menyelesaikan sebuah masalah bersama orang lain. Tidak adanya kemampuan dasar ini mengganggu semua keterampilan inti yang berkembang pada tahap ini, termasuk mengenali pola, membentuk pemahaman diri, dan mulai membentuk serta menggunakan simbol.

Tahap Lima. Enam, dan selanjutnya

Karena anak-anak yang beresiko ASD jarang menguasai tahap empat,  seringkali mereka tidak maju ke penggunaan kata dan simbol secara kreatif. Paling baik  mereka cenderung menggunakan kata secara berulang ulang atau seperti hafalan. Beberapa anak bahkan sama sekali tidak bicara.

Beberapa anak belajar menggunakan gambar atau simbol visual lain atau mengetik. Tetapi, pemikiran imajinatif, kreatifilan logis yang bertingkat lebih tinggi di tahap tahap selanjutnya hanya dimungkinkan jika anak belajar  melakukan pertukaran isyarat emosional dan sosial serta menggunakan gagasan gagasan dengan cara yang bermakna secara emosional.

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Click to comment