Anis.R.Bawesdan selaku Gubernur DKI. Jakarta, dalam ceramah dan tausiyahnya, yang dipandu Ustazd. AA. Gymnastiar di Mesjid Istiqlal Jakarta Ahad pagi (14/1), menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan keterpilihannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan hal yang menyangkut pelaksanaan tugasnya yang baru beberapa bulan, setelah dilantik.
*1. GARA-GARA NYAMUK*.
Sekitar 3 a 4 hari menjelang penutupan pendaftaran calon Gubernur DKI, Anis R.Bawesdan sudah bersiap-siap untuk berangkat ke AS, guna memenuhi undangan, sebagai pembicara pada Seminar dibidang Pendidikan di Universitas alma maternya dulu. Undangan itu sudah disampaikan semasa Anis masih menjabat Menteri Diknas. Anis menolak, karena dia bukan Menteri Diknas lagi, namun sipengundang menjawab, ceramah ini tidak ada kaitannya dengan jabatannya sebagai menteri, tapi sebagai pribadi. Namun ada faktor lain yang dikemukakan, yang menyebabkan Anis tidak berangkat, yaitu dia kena demam berdarah akibat gigitan nyamuk, dan waktu itu sedang menjalani perobatan.
Hal ini disampaikan Anis kepada sipengundang, yang akhirnya dimaklumi sipengundang.
Seandainya, Anis berangkat, dia tentu tidak berada di
Jakarta waktu itu.
*Intinya gara-gara nyamuk Anis tetap berada di Jakarta waktu itu*.
Jadi, jangan *su 'udzon dulu kepada nyamuk, sekalipun nyamuk membawa penyakit*.
*2. RESTU IBU*.
Dimasa 3 hari itu, partai mendatangi Anis, dan meminta kesediaan Anis untuk dicalonkan jadi Gubernur DKI Jakarta, untuk menyaingi Ahok dan Djarot, serta Harymurti BY dan Sylvia Murni.
Anis menjawab dengan meminta pendapat ibunya terlebih dahulu.
Jawab ibunya :
*Jika engkau dicalonkan mencari jabatan, dan kedudukan, aku tidak mengizinkan, tapi jika engkau akan membela dan mensejahterakan masyarakat, saya mendukung dan merestuimu*.
maka Anis menerima pinangan partai pengusung.
Restu ibu, disertai faktor yang kedua tadi dari ibunya, Anis mulus dalam langkahnya.
*Intinya restu dari Ibu, memudahkan perjalanan hidup kita didunia ini*.
*3. MEMBASMI YANG HARAM MENDATANGKAN KEBERKAHAN*.
Beberapa bulan Anis setelah menduduki jabatan Gubernur, dia mulai dengan tindakan nyata antara lain, tidak memberi izin perpanjangan operasional hotel Alexis, yang disinyalir tempat praktek maksiat, dan beberapa tempat lainnya, yang melakukan praktek yang sama.
Reaksi yang keluar, dan pendapat dari berbagai kalangan, ahli, peneliti, tokoh, dan orang-orang penting lainnya, mangatakan :
*Pendapatan daerah DKI, akan jatuh merosot, dan anjlok, karena tempat-tempat seperti itu memberikan kontribusi kepada APBD DKI, ratusan milyard, tiap tahunnya*.
Namun apa yang terjadi ?
*Realisasi dari Pendapatan (Kas) Daerah DKI naik, melebihi target, yakni 103 % dari RAPD*.
Intinya :
*Membasmi yang haram, mendatangkan keberkahan kepada yang halal*.
Allah swt, menggantinya, dengan yang tak diduga-duga oleh manusia.
Kesimpulan :
*Jangan takut kepada yang haram, Allah membalasnya dengan kebaikan dan hasil yang berlipat ganda*.
Semoga dapat diambil sebagai pelajaran.
Terima kasih, Wassalam Wr.Wb.
Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>