Debat capres semalam adalah masalah serius, karena arah bangsa ini ditentukan oleh pola pikir masing2 capres semalam, oleh karena itu mari kita bahas dengan sangat serius pula.
Ane tak akan bahas tekhnologi ala James Bond yang katanya dipakai-01 dan ane juga tidak akan bahas masalah gesture masing2 capres.Ane hanya akan bahas besaran otak masing2 capres dalam debat semalam, yang membuat ane semakin khawatir jika-01 menang dalam pilpres mendatang.
Pertama, pernyataan Jokowi tentang LRT Palembang akan ramai dalam 20 tahun mendatang MEMBUKTIKAN dia tak faham permasalahan mendasar pembangunan infrastruktur saat ini.
Jika dalam sebulan, LRT Palembang merugi 9 M, maka dalam setahun total kerugian operasional LRT Palembang adalah 108 M. Jika dikalikan 20 tahun maka total kerugian operasional LRT Palembang adalah 2.160 T, sementara dalam 20 tahun mendatang, LRT palembang tsb sudah menjadi barang rongsokan.
Apa betul pemda Palembang mampu menanggung subsidi 108 M/tahun? Bayangkan kalau 108 M/tahun tsb dibelikan cendol semua? Sungai musi bisa banjir.
Dari sini bisa ketahuan, bahkan Jokowi tak faham nilai ekonomis proyek infrastruktur, feasibility proyek. Dan pola pembangunan infrastruktur ugal-ugalan seperti ini akan terus dilanjutkan jika dia memenangkan pilpres mendatang.
Kedua, Jokowi selama 4 tahun menjabat ini jelas sekali terlihat tak menguasai masalah. Dia tak faham bahwa salah satu penyebab turunnya harga sawit adalah terjadinya system olygopoli dalam pasar, karena pasar eksport 75 % hanya dikuasai oleh 4 perusahaan swasta besar, sehingga mereka mampu menentukan harga pasaran sawit petani. Dia faham sekali data HGU 220 ribu ha lahan Prabowo, tapi dia tak faham bahwa jutaan Ha HGU perkebunan besar 65 % nya dikuasai oleh swasta.
Coba cek detail, jangan2 dari 65 % HGU lahan sawit tsb atau dari 4 perusahaan besar yang menguasai 75 % pasar sawit, salah satu genderuwo menjadi komisaris.
Ketiga, Jokowi tak bisa membedakan perbedaan janji antara STOP import yang faktanya disampaikannya di 2014 dengan lantang, dengan janji KURANGI import. Dia bangga telah mengurangi import, walaupun artinya dia mengakui tidak berhasil memenuhi janji untuk menstop import.
Dia tak bereaksi apapun disaat disampaikan Prabowo bahwa mentrinya telah merubah peraturan kementrian yang melarang import menjelang panen. Dia anggap turunnya harga setiap komoditi yang membuat petani protes membuang hasil panennya, dikarenakan petani tak mampu menggunakan android.Padahal faktanya, penurunan harga komoditas pertanian justru disebabkan oleh kebijakan import yang dilakukannya.
Dia abaikan data busuknya beras di gudang2 bulog, sementara dia terus import dengan alasan menjaga ketersediaan stock beras.
Lantas bagaimana dengan import cangkul? Apa betul kita harus menjaga ketersediaan cangkul?
Keempat, terbukanya fakta buruknya pengamanan paspamres saat ini, karena lalai membiarkan presiden main sendirian ke laut. Ane yakin president jujur ke laut sendirian.
Bayangkan jika saat dilaut, president ketemu guru honorer atau sopir pertamina atau karyawan freeport atau saat memegang ikan tangannya luka? Siapa yang bisa membantu president saat itu terjadi.
Paspampres juga harusnya mampu berpikir jauh tentang perasaan ibu negara, karena tengah malam kepantai berduaan dengan sopir itu rawan menimbulkan fitnah.
Kelima, bahkan faktanya kebakaran hutan selama 4 tahun ini bisa bersembunyi dari pantauan president, bagaimana kita bisa berharap koruptor2 bisa ditangkap dari persembunyiannya, jika api saja bisa buron?
Keenam, ane minta agar KPK segera mengusut import jagung FIKTIF yang mungkin terindikasi telah dilakukan kementrian. Karena faktanya president mengatakan bahwa 2018 pemerintah hanya import 180 Ton Jagung, tapi BPS menyatakan bahwa selama 2018 pemerintah telah mengimport 737.228 Ton jagung, berarti ada selisih data 557.228 Ton import Jagung.
Saya yakin sekali, president tidak salah menyebutkan data import semalam, berarti ada import fiktif yang telah dilakukan pihak lain.
Ini masalah serius.
Rezim import dan rezim infrastruktur ini, bulan April harus segera dihentikan, kalau kita sepakat ekonomi untuk rakyat dan bukan rakyat untuk ekonomi.
Ini serius..president juga manusia
Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>